Labels

kanker (1) kedelai (1) kesehatan (1) radiasi (1)

Friday 1 April 2011

Melawan Kanker dengan Kacang Kedelai

   Tidak selalu radiasi itu merusak dan membahayakan seperti yang sering kita dengar belakangan ini, terkait dengan rusaknya PLTN Fukushima akibat bencana tsunami di Jepang. Hasil riset yang satu ini membawa angin positif mengenai sisi baik dari radiasi bagi kelangsungan hidup manusia.

     Terapi radiasi sudah lama diusulkan untuk menjadi senjata ampuh pembunuh sel kanker, namun pertentangan terusb berlangsung karena praktiknya sangat riskan. Radiasi yang dipancarkan bukan hanya bisa merusak sel-sel kanker sehingga benar-benar musnah, namun juga turut mempengaruhi sel-sel tubuh yang normal. Namun penemuan terakhir ini mungkin bisa membawa angin segar dalam usaha manusia melawan kanker.

    Menurut penelitian yang dipublikasikan April lalu di Journal of Thoracic Oncology, jurnal resmi International Association for The Study of Lung Cancer, suatu komponen dari kacang kedelai ternyata meningkatkan kemampuan radiasi dalam memusnahkan sel-sel kanker paru-paru.

    "Demi mengembangkan radioterapi terhadap sel kanker, kami mempelajari potensi dari isoflavones kacang kedelai, suatu komponen non-toxic alami pada kacang kedelai, untuk meningkatkan efek radiasi pada sel tumor sekaligus melindungi paru-paru normal dari cedera akibat radiasi," ujar Dr. Gilda Hilman, guru besar tamu Department of Radiation Oncology Fakultas Kedokteran Wayne State University.

    "Isoflavones alami kacang kedelai ini mampu membuat sel kanker lebih sensitif terhadap efek radiasi, dengan menghambat mekanisme ketahanan sel kanker yang diaktifkan sel-sel tersebut untuk melindungi diri," ujar profesor yang juga merupakan guru besar di Karmanos Cancer Institute ini. Pada saat yang sama, isoflavones juga bisa bertindak sebagai antioksidan di jaringan-jaringan yang normal, melindunginya dari kerusakan-kerusakan yang tidak dimaksudkan oleh radioterapi. Dalam jurnal yang disebutkan sebelumnya, dipaparkan bagaimana isoflavones kacang kedelai meningkatkan pemusnahan sel kanker dengan radiasi melalui penghambatan mekanisme perbaikan DNA, yang diaktifkan oleh sel kanker untuk bertahan dari kerusakan yang disebabkan oleh radiasi.

   Sel kanker paru-paru manusia A549 non-small cell (NCLSC) yang sebelum proses radiasi diberi penanganan isoflavones kacang kedelai memperlihatkan cedera DNA yang lebih besar dan aktivitas perbaikan diri yang lebih kecil dari sel-sel serupa yang menerima terpaan radiasi tanpa perlakuan khusus terlebih dahulu.

   Pada penelitian yang didukung oleh American Institute for Cancer Research ini, para peneliti menggunakan formulasi dari tiga isoflavones utama yang ditemukan pada kacang kedelai, yaitu genistein, daidzein, dan glycitein.

    Sebelum penemuan ini, peneliti sudah menemukan bahwa genistein murni menunjukkan aktivitas antitumor pada sel NSCLC manusia dan memperbesar efek dari enzim penghambat EGFR-tyrosine kisane. Melalui penelitian terakhir ini menunjukkan bahwa campuran isoflavones kacang kedelai ternyata mempunyai efek antitumor yang jauh lebih besar daripada genistein murni.

Source: http://www.eurekalert.org/